Detik-Detik Penerbangan Perdana Balon Udara Berawak Manusia di Paris


Dokter Prancis namanya Jean François Pilatre de Rozier dan bangsawan François Laurent yang diketahui selaku Marquis d 'Arlandes, terdaftar riwayat dengan jadi sisi dari satu penerbangan balon udara tiada penambatan yang pertama. Terbang sepanjang 6,6 mil (8,8 km) di atas Paris dalam kurun waktu seputar 25 menit.

taruhan togel terbaik artikel dalam bermain judi togel online

Seperti dikutip dari History.com, balon udara itu dibikin dengan seorang pengrajin kertas Prancis, Jacques Étienne dan Joseph Michel Montgolfier. Mereka ialah penemu balon udara panas pertama yang berhasil di dunia.


Telah lama umat manusia bermimpi satu penerbangan, jauh saat sebelum ada balon udara.


Pada Mitologi Yunani ada juga narasi berkenaan Daedalus yang membuat suatu sayap dari lilin, yang lain dari Leonardo da Vinci yang menggambar design mesin terbang dan memikirkan ide helikopter pada era ke-15.


Tapi, baru di tahun 1780-an, penerbangan manusia jadi kenyataan.


Alat terbang pertama yang sukses bukan balon udara Montgolfier bersaudara, tapi "ornithopter", yakni satu pesawat terbang seperti glider atau pesawat luncur yang mempunyai sayap untuk mengemas.


Menurut satu catatan, arsitek Jerman Karl Friedrich Meerwein sukses mengusung ornithopter dari tanah pada 1781. Lepas dari kebenaran catatan itu, mesin terbang Meerwein tak pernah jadi alat terbang pantas, dan Montholgier bersaudaralah yang bawa terbang manusia ke langit.


Joseph dan Étienne Montgolfier memulai usaha kertas yang makmur di Kota Vidalon, Prancis selatan. Kesuksesan mereka itu memungkinkannya untuk membayar ketertarikan mereka dalam satu uji coba ilmiah.


Di tahun 1782, mereka mendapati bahan yang gampang terbakar, sama seperti yang dibakar di bawah kertas atau tas kain yang enteng lalu mengakibatkan tas itu terangkat ke udara. Dari peristiwa itu mereka mengaitkan jika asap bisa mengakibatkan balon megar, tapi sesungguhnya udara panaslah yang mengakibatkan balon naik.


Kekeliruan itu tidak menghalangi mereka raih perolehan seterusnya. Pada tanggal 4 Juni 1783, ke-2 bersaudara itu memberi satu demo ke khalayak pertamanya kali berkenaan penemuannya di Annonay.


Balon udara tidak berawak itu dipanaskan dengan membakar jerami dan wol, lalu terangkat naik setinggi 3.000 kaki (914 mtr.) ke udara, saat sebelum jatuh ke tanah nyaris 2 mil (3,2 km) jauhnya.


Dalam eksperimen balon udara, Montgolfier bersaudara sudah didahului Bartolomeu Lourenço de Gusmão, yakni seorang pendeta Brasil yang mengeluarkan balon udara panas kecil di istana raja Portugal pada 1709.


Montgolfier bersaudara ini tidak mengenali tindakan Lourenço, walau demikan mereka malah bisa melebihi perolehan si pendeta.


Pada 19 September, Montgolfier bersaudara memilih untuk berisi satu ekor domba, ayam jantan, dan bebek naik di salah satunya balon udara mereka. Ini adalah awalnya dari penerbangan berawak pertama.


Balon udara yang dicat biru dan dihias dengan lambang fleurs-de-lis emas, selanjutnya terangkat ke langit dari halaman Istana Versailles di depan Raja Louis XVI. Hewan-hewan lumbung itu masih terbang sepanjang 8 menit dan landing dengan selamat sepanjang 2 mil (3,2 km).


Pada 15 Oktober, Dokter Jean François Pilátre de Rozier, lakukan tes terbang balon Montgolfier yang ditambatkan, sukses naik sesaat ke udara saat sebelum kembali pada Bumi.


Penerbangan balon udara panas tiada penambatan pertama di depan beberapa orang di Paris berlangsung pada 21 November.


Pilátre dan d'Arlandes, seorang bangsawan yang lahir dari pekarangan kerajaan Cháteau La Muette di Bois de Boulogne terbang kurang lebih sepanjang 5,5 mil (8 km) seputar 25 menit. Umat manusiapun pada akhirnya bisa mengalahkan langit.


Montgolfier bersaudara dikasih satu penghargaan dari Acadámie des Sciences Prancis sebab perolehannya. Merangkumun selanjutnya mengeluarkan buku-buku berkenaan aeronautika (penerbangan) dan memburu kreasi utama pada sektor ilmiah yang lain.


Balon udara panas ini landing seputar 160 km di samping timur kota Northam, di mana dia memulai perjalanan ini pada 12 Juli kemarin.


Postingan populer dari blog ini

“We’ve exposed something that is illegal and therefore indefensible,” Adams said.

The high-stakes meeting set to take place on Thursday will have Qatar, Egypt and the United States present a plan to implement a ceasefire-hostage deal.

The situation was urgent; there was no time for that kind of paperwork.