Sholat Istisqa di Bandung Barat, Berharap Hujan Membawa Berkah
Jakarta Kemarau panjang menerpa beberapa daerah Indonesia, tidak kecuali Kabupaten Bandung Barat. Kemarau memacu kekeringan, kritis air bersih, dan bahaya yang lain, misalkan kebakaran.
Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, melangsungkan Sholat Istisqa di Kecamatan Cipongkor, untuk minta hujan ke Allah SWT sesudah kemarau panjang menerpa wilayah itu sampai mengakibatkan beberapa daerah terimbas kekeringan. King88bet
"Ini adalah salah satunya usaha kita untuk bermunajat meminta di turunkan hujan dengan dekatkan diri pada Allah Subhanahuwataala," kata Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif selesai Shalat Istisqa di Kabupaten Bandung Barat, Jumat, d ikutip Di antara. king88bet login alternatif
Dengan sholat berjemaah itu diharap doa turun hujan bisa diw
ujudkan oleh Allah SWT, hingga bisa hentikan kekeringan karena kemarau panjang.
Karena itu, Arsan ajak semua umat Islam di wilayahnya untuk melakukan Sholat Istisqa buat minta hujan.
Sholat Istisqa di Bandung Barat, Berharap Hujan Membawa Berkah
"Saya ajak semua warga Bandung Barat untuk selalu mendekatkan kepada-Nya, sambil mengharap berkah, baik berbentuk hujan atau jalan yang lain yang terbaik untuk kita," ucapnya.
Adapun aktivitas Sholat Istisqa ini kali sudah terlaksana 2x, sesudah minggu awalnya dilakukan di Kecamatan Lembang.
Tubuh Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, kekeringan adalah salah satunya imbas dari peristiwa El Nino yang terjadi di Indonesia.
BMKG memprediksikan musim penghujan baru terjadi sekitaran bulan November kedepan selesai musim kemarau kering menyusut intensitasnya pada Oktober.
Jika di beberapa kabupaten dan kota di Sulut pada keadaan musim kemarau, karena itu sedikit berbeda dengan Kabupaten Bolmong Selatan yang sekarang ini masuk musim penghujan.
"Sedikit berbeda memang untuk zone musim di Kabupaten Bolmong Selatan. Jika wilayah lain kemarau, di situ musim penghujan," katanya.
Ingat masih pada keadaan musim kemarau sepanjang Oktober ini, masyarakat diharap waspada dan memperhitungkan bahaya kebakaran.
Untuk petani yang akan buka tempat pertanian, ia menghimbau tidak lakukan pembakaran tempat dengan membakar.
Begitu juga dengan skema konsumsi air, Chandra menghimbau warga supaya hemat dalam pemakaian air sepanjang musim kemarau berjalan supaya tersedianya air dapat terbangun.
"Kami juga menghimbau warga terus bersihkan drainase atau selokan, terus dirawat, hingga saat musim penghujan datang tidak ada sumbatan yang bisa mengakibatkan banjir," katanya.
Musim kemarau yang terjadi semenjak bulan Juli sudah mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah. Bahkan juga beberapa tidak diguyur hujan sampai lebih dari 31 hari.